PHINTAS Daily Report June 9th, 2022
View PDF
09 Jun 2022

GLOBAL MARKET REVIEW

S&P 500 (-1.08%) memimpin pelemahan mayoritas indeks Wall Street pada perdagangan Rabu (8/6). Pelemahan tersebut dipengaruhi oleh peringatan sejumlah perusahaan besar di AS terhadap potensi realisasi kinerja Q2-2022 yang tidak sesuai perkiraan atau mengalami penurunan. Hal ini berkaitan dengan pengetatan kebijakan moneter oleh the Fed sebagai upaya meredam laju inflasi di AS. Inflasi di AS diperkirakan tetap di level 8.3% yoy pada Mei 2022 (10/6). Sementara terkait pertumbuhan ekonomi, Atlanta Federal Reserve’s GDPNow tracker menunjukan perkiraan pertumbuhan ekonomi sebesar 0.9% qoq di Q2-2022, dibanding 1.3% qoq pada perkiraan pekan lalu.

Mayoritas indeks di Eropa ditutup melemah di Rabu (8/6). Pelemahan dipicu oleh antisipasi pelaku pasar terhadap pengumuman hasil pertemuan European Central Bank (ECB) pada hari ini (9/6). Pelaku pasar memperkirakan ECB akan mengumumkan rencana kenaikan sukubunga acuan di Juli 2022. Disamping itu, serupa dengan Wall Street sinyal perlambatan kinerja keuangan di Q2-2022 dari sejumlah perusahaan besar di Eropa dan antisipasi data inflasi AS di akhir pekan ini (10/6) juga menjadi sentimen yang mempengaruhi indeks-indeks di Eropa. Harga minyak, baik jenis brent (+2.70%) maupun crude (+2.26%) menguat signifikan pada perdagangan Rabu (8/6).


DOMESTIC MARKET REVIEW

[Resistance : 7200] [Pivot : 7150] [Support : 7100]

Dibayangi pelemahan mayoritas indeks global pada perdagangan Rabu (8/6), IHSG diperkirakan cenderung terkoreksi dengan support terdekat saat ini di 7150 (9/6). Secara teknikal, level 7200 merupakan critical level dan 7250-7280 merupakan strong resistance. Di sisi lain, Stochastic RSI mengindikasikan kondisi overbought. Sehingga, penguatan IHSG dalam jangka pendek cenderung tertahan di kisaran level tersebut. IHSG ditopang oleh penguatan sejumlah saham bank, sejalan dengan aksi beli selektif investor asing pada saham-saham seperti ARTO, BBCA, BBNI dan BMRI (8/6). Sebagai informasi, cadangan devisa indonesia turun US$1 miliar mom menjadi US$135.6 miliar di akhir Mei 2022. Meski demikian, Jumlah tersebut setara dengan pembiayaan 6.8 bulan impor, serta berada di atas standar kecukupan internasional sekitar 3 bulan impor.

Dari eksternal, pelaku pasar menantikan data inflasi AS (10/6) yang diperkirakan masih bertahan di level 8.3% pada Mei 2022. Data ini akan mempengaruhi pandangan pasar terhadap kebijakan the Fed dan juga Bank Indonesia. Top picks di Kamis (9/6), meliputi BBCA, BMRI, AGRO, PTPP, SCMA dan sejumlah saham CPO producers (SIMP, SSMS dan LSIP).


POINTS OF INTEREST

• Mayoritas indeks di Wall Street dan Eropa ditutup melemah pada Rabu (8/6).

• Sejumlah perusahaan di AS dan Eropa mengingatkan potensi penurunan kinerja atau realisasi di bawah ekspektasi di Q2-2022.

• Inflasi di AS diperkirakan tetap di level 8.3% yoy pada Mei 2022 (10/6).

• Atlanta Federal Reserve’s GDPNow tracker menunjukan perkiraan pertumbuhan ekonomi sebesar 0.9% qoq di Q2-2022, dibanding 1.3% qoq pada perkiraan pekan lalu.

• IHSG diperkirakan cenderung terkoreksi dengan support terdekat saat ini di 7150 (9/6).

• cadangan devisa indonesia turun US$1 miliar mom menjadi US$135.6 miliar di akhir Mei 2022, setara dengan pembiayaan 6.8 bulan impor, serta berada di atas standar kecukupan internasional sekitar 3 bulan impor.

• Top picks (9/6) : BBCA, BMRI, AGRO, PTPP, SCMA, SIMP, SSMS dan LSIP.


MARKET NEWS


TPMA PT Trans Power Marine Tbk

PT Trans Power Marine Tbk (TPMA) menyiapkan belanja modal atau capital expenditur (Capex) sekitar US$14 juta pada tahun 2022. Dana capex tersebut akan dipergunakan untuk pembelian 2 (dua) sampai 3 (tiga) set kapal tunda dan tongkang dan pemeliharaan armada kapal, serta investasi senilai US$3 (tiga) juta dalam perusahaan ventura PT Trans Logistik Perkasa bersama-sama dengan PT Pacifik Pelayaran Indonesia dan T&J Industrial Holding Ltd untuk mengangkut nikel di wilayah Indonesia Tengah dan Timur.

PPRE PT PP Presisi Tbk

PT PP Presisi Tbk (PPRE) dan anak usahanya yakni PT Lancarjaya Mandiri Abadi (LMA) memperoleh fasilitas Kredit Modal Kerja (KMK) dan non cash loan dari PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) sebesar Rp770 miliar pada 3 Juni 2022. Fasilitas kredit tersebut akan digunakan untuk pembangunan jalan tol Cinere-Jagorawi Seksi 3 (tiga) dengan rincian sebesar Rp480 miliar (sharing limit) dapat digunakan oleh LMA maksimum sebesar Rp286.8 miliar.

SCMA PT Surya Citra Media Tbk

Anak usaha PT Surya Citra Media Tbk (SCMA) yaitu PT Vidio Dot Com (Vidio) dan PT Surya Citra Televisi (SCTV) telah menandatangani perjanjian induk lisensi program pada 3 Juni 2022. Perjanjian tersebut berkaitan dengan kerjasama program-program dari Vidio kepada SCTV sebagai penerima lisensi, untuk ditayangkan di stasiun televisi milik SCTV.

DGIK PT Nusa Konstruksi Enjiniring Tbk

PT Nusa Konstruksi Enjiniring Tbk (DGIK) telah melaksanakan penjualan kembali saham hasil pembelian kembali (treasury stock) sebanyak 19,436,500 lembar saham senilai Rp2.17 miliar pada 7 Juni 2022. Sebagai informasi, DGIK menunjuk Mirae Asset Sekuritas Indonesia sebagai anggota bursa yang melakukan penjualan kembali saham tersebut.

BMHS PT Bundamedik Tbk

PT Bundamedik Tbk (BMHS) telah melakukan transaksi afiliasi berupa penambahan penyertaan modal sebesar Rp5.14 miliar kepada anak usahanya yakni PT Bunda Medik Dewata (BMD) pada 4 Juni 2022. Penambahan modal tersebut dilakukan untuk mengembangkan usaha menjadi aktivitas rumah sakit swasta, poliklinik swasta, rumah sakit lain, pelayanan kesehatan dan pelayanan penunjang kesehatan.